Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu
implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan
prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari
objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan
suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan
hasil secara lebih, terutama dalam:
- File system
- Name space
- Waktu pengolahan
- Keamanan
- Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangkat keras.
Sistem operasi terdistribusi
bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent
resource management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti
Processor, memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk
menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level
resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows).
JENIS
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
A. Amoeba (Virlie
Universiteit)
Amoeba adalah sistem berbasis
mikro-kernel yang tanggug yang menjadikan banyak workstation personal menjadi
satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah banyak digunakan
di kalangan akademik,industri dan pemerintah selama 5 tahun
B. MOSIX
Terdapat sebuah solusi untuk
masalah pada multicomputer yang disebut MOSIX . Mosix adalag pengembangan dari
UNIX yang mengijinkan user untuk menggunakan resource yang ada tanpa ada
perubahan level apliasi. Dengan penggunaan yang transparan ,algoritma proses
migrasi dinamis,MOSIX melayani servis jaringan seperti NFS, TCP/IP,dari UNIX.
Untuk level proses ,dengan menggunakan penyeimbangan load dan distribusi
dinamis pada cluster cluster yang homogen.
C. BEOWULF (Hebrew University,
Jerusalem, Israel)
Konsep Beowulf ini mulai
dikembangkan dengan menggunakan perangkat komputer yang sangat sederhana untuk
ukuran sekarang, 16 motherboard 486 DX 100 MHz, ethernet 10baseT (Sterling et
al., 1995). Tetapi telah mampu menghasilkan kinerja yang cukup menjanjikan.
Beowulf menggunakan protokol komunikasi standard Unix, sehingga kemampuannya
menjadi terbatasi oleh protokol ini, akan tetapi dalam pengembangannya Beowulf
telah melakukan modifikasi implementasi TCP/IP yang hasilnya sangat membantu
kualitas implementasi dari Linux pada umumnya. Dari sisi pemrograman Beowulf
memanfaatkan library Parallel Virtual Machine (PVM) untuk menyusun aplikasinya.
Sebagian besar aplikasi yang dijalankan pada model Beowulf ini memang aplikasi
jenis komputasi matematis. Beowalf merupakan free-software seperti Linux
ataupun FreeBSD yang berjalan pada komputer yang disusun secara pararel yang
terhubung dengan jaringan privat berkecepatan tinggi untuk menjalankan tugas
perhitungan dengan kemampuan tinggi. Yang dipentingkan dalam Beowulf adalah
kecepatan bukan reliabilitas seperti pada komputer cluster Linux. Untuk
aplikasi yang berjalan diatasnya dibutuhkan development yang berbeda supaya
dapat berjalan. Alasan mengapa orang-orang menggunakan Beowulf karena Beowulf
menginginkan super komputer yang murah daripada superkomputer tradisional.
D. Angel (City University of
London)
Angel didesain sebagai sistem
operasi terdistribusi yang paralel, walaupun sekarang ditargetkan untuk PC
dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki manfaal
ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga biaya incremental
yang rendah. Dengan memproses titik-titik di jaringan sebagai mesin single yang
bersifat shared memory, menggunakan teknik distributed virtual shared memory
(DVSM), sistem ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan
menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi pada setiap
platform aplikasi.
E. CHORUS (Sun Microsystems)
CHORUS merupakan keluarga dari
sistem operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi
terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi, internetworking,
sistem tambahan, realtime, sistem UNIX, supercomputing, dan kegunaan yang
tinggi. Multiserver CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi
kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari fungsi
standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di dalamnya.
F. GLUnix (University of
California, Berkeley)
Sampai saat ini, workstation
dengan modem tidak memberikan hasil yang baik untuk membuat eksekusi suatu
sistem operasi terdistribusi dalam lingkungan yang shared dengan aplikasi yang
berurutan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk
performa yang lebih baik baik untuk aplikasi paralel maupun yang seri /
berurutan. Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan
pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di jaringan,
mengijinkan migrasi proses untuk mendukung keseimbangan loading, dan
menghasilkan tumpuan untuk antar proses komunikasi.
MANFAAT
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
Sistem operasi terdistribusi
memiliki manfaat dalam banyak sistem dan dunia komputasi yang luas.
Manfaat-manfaat ini termasuk dalam sharing resource, waktu komputasi dan
komunikasi.
1. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah
memiliki kemampuan yang cepat dalam prosesproses komputasi, atau misal dalam
mengakses data, tetapi pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan
lebih cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di
atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan sistem DOS.
2. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem
operasi terdistribusi ini adalah bahwa komputasi berjalan dalam keadaan
paralel. Proses komputasi ini dipecah dalam banyak titik, yang mungkin berupa
komputer pribadi, prosesor tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor –
prosesor yang lain. Sistem operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam memecah
komputasi ini dan baik pula dalam mengambil kembali hasil komputasi dari
titik-titik cluster untuk ditampilkan hasilnya.
3. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS
ini adalah reliabilitas. Berdasarkan design dan implementasi dari design sistem
ini, maka hilangnya satu node tidak akan berdampak terhadap integritas sistem.
Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah satu hardware yang mengalami kerusakan,
maka sistem akan berjalan tidak seimbang, bahkan sistem bisa tidak dapat
berjalan atau mati.
4. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi
berjalan dalam jaringan dan biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini
umumnya digunakan user untuk proses networking. User dapat saling bertukar
data, atau saling berkomunikasi antar titik baik secara LAN maupun WAN.
KELEBIHAN
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
- Pembagian sumber daya antar komputer dibuat lebih mudah.
- Sistem terdistribusi menyediakan kinerja yang baik dengan mendistribusikan beban kerja ke komputer-komputer dan mengerjakan bagian dari pekerjaan itu secara bersamaan pada beberapa processor.
- Menjadikan sistem keseluruhan lebih handal, karena kegagalan yang terjadi pada salah satu komponen dapat ditangani oleh komputer setingkat lainnya.
KEKURANGAN
SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI
- Dari sisi penggunaan energi yang digunakan untuk ‘menghidupkan’ komputer-komputer yang digunakan sebagai cluster. Dan peralatan pendukung lainnya misal piranti jaringan yang digunakan untuk menghubungkan antar komputer.
- Dari sisi teknis yang melibatkan banyak komponen, tentu saja delay komunikasi tidak dapat diprediksikan dan tidak ada referensi clock yang universal yang dapat dijadikan system clock.
- Komputer saling terhubung dengan ethernet card. Tentu saja untuk mendukung komputasi yang cepat diperlukan koneksi jaringan yang cepat pula. Kebutuhan ethernet card untuk tiap PC tidak hanya satu tergantung jenis konfigurasi apa yang digunakan.
Sumber
:http://www.jejaring.web.id/sistem-operasi-terdistribusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar